Memantau Bisnis dari Dashboard

"Agar tak kalah dalam seratus pertempuran, seorang jenderal harus memiliki kedua pengetahuan yang penuh mengenai kekuatan dan kelemahan pasukannya dan pasukan musuh." Sun Tzu menekankan pentingnya mengumpulkan dan menganalisis informasi itu dalam risalahnya: The Art of War. Strategi militer dari penulis dan jenderal Cina dari abad ke-6 Sebelum Masehi itu diadopsi juga dalam bisnis.

Itulah sebabnya, dalam praktek bisnis modern saat ini, perusahaan dibantu peranti lunak business intelligence (BI). Software ini memadukan kemampuan mengumpulkan data, menganalisisnya, dan membuatkan laporan. Salah satu perangkat baru BI yang populer di kalangan staf teknologi informasi belakangan ini adalah dashboard.

Seperti namanya, dashboard berfungsi seperti dasbor mobil yang menampilkan kinerja kendaraan secara real-time. Pada perusahaan, dashboard merupakan halaman teknologi berbasis web yang menampilkan informasi real-time yang dikumpulkan dari beragam sumber dalam perusahaan.

Sederhananya, dashboard memberikan informasi kepada pengguna dalam sebuah format yang memungkinkan mereka membuat keputusan pintar secara cepat. Bagi para staf, dashboard menawarkan sebuah tampilan yang konstan dan ringkas mengenai apa yang terjadi di bagian-bagian perusahaan. Bagi eksekutif atau pemimpin bisnis lainnya, ia bisa memilah dan memotong informasi berdasarkan parameter yang telah ditentukan sebelumnya untuk membantunya membuat keputusan cepat.

Untuk membangun aplikasi dashboard, ada dua komponen penting yang diperhatikan, yakni cara menyajikannya dan tingkat keamanannya. Menurut pengalaman Greg Morrison, Vice President dan CIO Cox Enterprises Inc., informasi yang disajikan kepada pengguna tak harus banyak. "Terlalu banyak informasi dapat membuat pengguna frustasi, yang berakibat aplikasi menjadi tak berguna."

Ia mencontohkan pada umumnya para eksekutif hanya membutuhkan summary presentation. Jika membutuhkan, mereka dapat memperoleh informasi yang lebih terperinci. Sedangkan para manajer menengah membutuhkan akses harian yang menyoroti anomali-anomali tertentu. Morrison menekankan pentingnya berdiskusi dengan pengguna tentang pendekatan mereka terhadap data sebelum membuat aplikasi dashboard.

Sedangkan dalam hal keamanan, menurut Jim Klien, Direktur Layanan Informasi dan Teknologi pada Saugus Union School District di California, mengamankan informasi sama pentingnya dengan bagaimana Anda menyebarkan informasi tersebut. "Informasi yang dikirimkan di institusi kami sebagian besar bergantung pada siapa, apa, dan di mana. Kebanyakan pengguna dapat melihat data terbatas berdasarkan perannya. Sekolah ini juga menggunakan kebijakan, password, dan penyandian standar SSL untuk pengamanan akses data.

Jika Anda tertarik menggunakan dashboard, tunggulah hingga MicroStrategy Inc. melepas dashboard generasi barunya ke pasar pada pertengahan tahun ini. Produk itu, MicroStrategy Dynamic Enterprise Dashboard, merupakan dashboard performance management yang memadukan visualisasi data dan animasi sehingga lebih banyak pengguna di perusahaan bisa melacak kinerja bisnis secara lebih mudah.

Dashboard ini terkandung dalam peranti lunak BI versi terakhir, yakni MicroStrategy 8.1, yang khusus dirancang agar pengguna dapat melihat dari banyak sudut pandang yang berbeda mengenai kinerja perusahaan tanpa harus meninggalkan layar dashboard.

Fitur baru dari dashboard ini adalah sebuah perpustakaan dari widget canggih yang dibangun dengan Flex Builder 2 dari Adobe System Inc. yang di-render dalam Flash Player 9. Widget ini memungkinkan dashboard menganimasi data, menampilkannya dalam cara yang lebih berarti ketimbang grafis statis.

MicroStrategy meluncurkan produknya tersebut di ajang konferensi pengguna MicroStrategy World 2007 yang berlangsung di Las Vegas kemarin. Namun, MicroStrategy tak merilis harga retail dari dashboard generasi barunya itu.


0 comments:

Post a Comment